<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG  (04/10/2024)</strong> - Kegiatan Persembahyangan bersama yang dilaksanakan pada hari jumat, (19/8). Kegiatan Persembahyangan ini turut dihadiri oleh Jero Bendesa Adat Dalung Ir. I Nyoman Widana., beserta prajuru Desa Adat Dalung, dan Seluruh Yowana dari masing-masing banjar. Persembahyangan rutin yang dilakukan setiap hari suci Purnama ini sebagai wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya.</p> <p style="text-align: justify;">Umat Hindu memiliki hari raya yang didasarkan pada sasih/bulan yaitu Purnama dan Tilem. Hari suci ini dirayakan setiap 15 hari sekali dalam setiap bulannya, yang artinya 1 tahun Umat Hindu merayakan 12 kali hari raya Purnama dan 12 kali merayakan hari raya Tilem. Pada hari Purnama umat Hindu memuja sang Hyang Chandra dan pada hari raya Tilem Umat Hindu memuja Sang Hyang Surya, dalam kombinasi purnama dan tilem ini disebut dengan penyucian terhadap Sang Hyang Rwa Bhinneda yaitu Sang Hyang Surya dan Chandra. Pada waktu gerhana bulan beliau dipuja sebagai Candrastawa (Somastawa) dan pada waktu gerhana matahari beliau dipuja dengan Suryacakra Bhuwanasthawa. Melaksanakan persembahyangan hari Purnama bagi umat hindu merupakan bagian terpenting dari kehidupan spiritual umat Hindu yang membantu mereka menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan sehari-hari. Persembahyangan Purnama Sasih Karo adalah salah satu ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh umat Hindu pada umumnya, terutama di Bali. Pada hari Purnama umat Hindu melaksanakan persembahyangan sebagai bentuk yadnya atau permohonan kepada Sang Hyang Chandra untuk dapat melebur segala kotoran dosa (mala) yang dilakukan oleh manusia semasa hidupnya agar kembali bersih.</p> <p style="text-align: justify;">Ditemui diakhir kegiatan persembahyangan, salah seorang pemuda Dwik berpendapat, kegiatan persembahyangan ini dilakukan untuk pembersihan diri dan meminta keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ia menuturkan bahwa Purnama dan Tilem adalah hari suci bagi umat Hindu yang dirayakan untuk memohon berkah dan karunia dari Hyang Widhi, sesuai dengan namanya yang jatuh setiap malam bulan penuh (Sukla Paksa) dan Tilem pada malam waktu bulan mati (Krsna Paksa) dimana kedua hari tersebut hendaknya melakukan upacara persembahyangan. <em><strong>“Persembahyangan setiap Purnama ini sangatlah baik jika terus terlaksana, karena dengan persembahyangan bersama ini kita dapat  menunjukkan wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta dapat memperkuat rasa kebersamaan antar yowana.” Tutupnya.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-008).</strong></p>
Purnama Sasih Karo, Persembahyangan Bersama Yowana Rahina Purnama Ring Pura Desa Adat Dalung
04 Oct 2024